Iklan

Iklan

IPM Tapin Tinggi, RLS dan HLS Perkembangannya Lambat

BERITA PEMBARUAN
23 November 2023, 23:53 WIB Last Updated 2023-11-23T16:53:05Z
PJ Bupati Tapin dengan Tim Tenaga Ahli Pusat study perencanaan pembangunan regional Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis 23 November 2023.(foto: ist)


RANTAU - Penjabat (Pj) Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin sebutkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Tapin tahun 2022 diangka 7,96 dan Harapan Lama Sekolah (HLS) pada tahun yang sama diangka 12,04 tahun.


Hal tersebut disampaikan Pj. Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin pada ekpose kajian akhir strategi peningkatan rata-rata lama sekolah (RLS) dan angka harapan lama sekolah (HLS) Kabupaten Tapin, di Yogyakarta, Kamis (23/11/2023).


Muhammad Syarifuddin mengatakan, UU Nomor 23 tahun 2014  telah memberikan kewenangan luas kepada pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya, untuk kesejahteraan masyarakat, dan pencapaian pembangunan dapat diukur melalui pembangunan manusianya.


"Indikator untuk mengukur capaian tersebut antara lain adalah indeks pembangunan manusia (IPM)," ujarnya.


Dikatakannya, IPM ini meliputi tiga dimensi dan salah satunya dimensi pengetahuan yang dibentuk oleh indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah (HLS,RLS).


"Dengan RLS 7,96 ini, artinya setara dengan kelas 2 SMP dan HLS 12,04 menunjukkan anak-anak usia 7 tahun di Kabupaten Tapin memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan hingga SMA atau Diploma 1," sebutnya.


Menurutnya, berdasarkan data tersebut menunjukan perkembangan yang lambat tiap tahunnya sehingga sangat perlu untuk dilakukan kajian bagaimana strategi peningkatan RLS dan HLS di Kabupaten Tapin.


Diutarakannya, peningkatan RLS dan HLS ini juga sebagai perangkat pendukung berkembangnya smart city di Tapin dengan visi Tapin maju, profesional, adaptif dan inovatif (Tapin Tampan).


"Dan pada visi maju terdapat aspek pengembangan sumber daya manusia (SDM)," tandas Syarifuddin.


Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tapin pada tahun 2022 yakni 71,02 dan berada di peringkat kelima se-Kalimantan Selatan.


IPM Tapin yang tinggi itu terpaut sedikit dengan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, dengan IPM 71,79, disusul Tabalong 73,13,Kota Banjarmasin 77,97 dan IPM tertinggi Kalsel Kota Banjar Baru 79,68.(ron)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • IPM Tapin Tinggi, RLS dan HLS Perkembangannya Lambat

Terkini

Topik Populer

Iklan