 |
| Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (foto: istimewa) |
JAKARTA - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) menjadi momentum bagi Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, untuk mengingatkan Pemerintah Indonesia tentang pentingnya mengubah pandangan terhadap guru.
Menurutnya, guru bukan beban negara, melainkan investasi untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas.
Syaiful Huda menekankan bahwa Pemerintah perlu memperjuangkan kepastian status dan kenaikan gaji bagi para guru di Indonesia. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan keprihatinannya terkait rendahnya kesejahteraan hidup para pendidik di tanah air.
"Jika pengeluaran negara untuk para pendidik masih dipandang sebagai beban daripada investasi, maka upaya meningkatkan kualitas guru termasuk kesejahteraan hidup mereka tidak akan bisa diwujudkan dalam waktu dekat," ujar Syaiful Huda melalui pesan tertulisnya, Minggu 26 November 2023.
Dalam konteks ini, Syaiful Huda merinci beberapa indikasi yang menunjukkan pandangan negatif terhadap guru sebagai investasi. Moratorium pengangkatan guru sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama hampir 12 tahun menjadi salah satu contoh. Selain itu, upaya mengangkat guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) juga berjalan lambat.
"Sikap pemerintah daerah yang kurang responsif dalam mendorong sertifikasi guru juga menjadi indikator nyata jika mereka melihat guru ini sebagai beban daripada investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di tanah air," tambahnya.
Syaiful Huda mengingatkan bahwa cara pandang ini berdampak pada kesulitan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia menilai bahwa dengan anggaran pendidikan yang signifikan, seharusnya kesejahteraan guru bisa menjadi prioritas utama.
"20 persen APBN itu cukup besar. Jika guru menjadi prioritas kebijakan, saya yakin persoalan kesejahteraan hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidik di Indonesia bisa terselesaikan," tegas Syaiful Huda.
