Iklan

Iklan

Turunkan Angka Putus Sekolah, Disdik Tapin Bakal Gaet Pesantren

BERITA PEMBARUAN
26 November 2023, 23:56 WIB Last Updated 2023-11-26T16:56:40Z
Kadis Pendidikan Kabupaten Tapin Irnawati saat diwawancarai awak media usai hadiri HUT PGRI ke-78 di Miawa Kecamatan Piani,Tapin Sabtu 25 November 2023.(foto: ist)


RANTAU - Guna meningkatkan angka harapan lama sekolah (HLS) dan angka rata-rata lama sekolah (RLS) serta menurunkan angka putus sekolah di Kabupaten Tapin, Dinas Pendidikan akan menyemarakkan penyetaraan pendidikan di lingkungan pesantren-pesantren.


Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, Irnawati saat menghadiri HUT PGRI ke -78 dan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) di Miawa Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Sabtu (25/11/2023).


Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, rata-rata lama sekolah (RLS) di Tapin berada diurutan terendah dan angka harapan lama sekolah (HLS) berada diposisi ke lima se-Provinsi Kalimantan Selatan.


Disebutkan Irnawati, ada beberapa penyebab yang mempengaruhi hingga masih tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Tapin di antaranya akibat ekonomi, sosial dan budaya. 


"Salah satu kebiasaan yang membudaya sehingga masih banyaknya anak putus sekolah, yakni masih sering ditemukan pernikahan dini dimasyarakat," sebutnya.


Untuk mencegah itu kata Irnawati, kita terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar gencar melakukan sosialisasi tentang bahayanya dampak dari pernikahan dini.


Dikatakannya, pihaknya juga akan menggandeng pesantren dan lembaga pendidikan luar sekolah lainnya agar menyemarakan penyetaraan pendidikan.


"Harapannya,mereka nanti bisa ikut kesetaraan sehingga para santri atau yang putus sekolah ini mendapatkan ijazah formal persamaan," jelasnya.


Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin pada tahun ini telah mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk pendidikan sebanyak 23 persen.


"Tahun ini, alokasi APBD untuk pendidikan naik jadi 23 persen, di mana sebelumnya hanya 20 persen. Itu termasuk gaji dan tenaga kontrak," sebutnya.


Ia menilai pendidikan di Kabupaten Tapin saat ini sudah cukup berkembang, maju serta banyak dari kalangan dunia pendidikan di antaranya para guru yang berprestasi.


Namun demikian Syaripudin berpesan agar para guru lebih profesional dan terus berinovasi guna meningkatkan kualitas pendidikan di Tapin.(ron)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Turunkan Angka Putus Sekolah, Disdik Tapin Bakal Gaet Pesantren

Terkini

Topik Populer

Iklan