Ilustrasi (istimewa) |
RANTAU - Jelang Nataru 2023/2024 diam-diam kasus covid -19 kembali mulai terdeteksi di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel melaporkan setidaknya hingga saat ini (27/12/23), sebanyak 25 kasus covid -19 terdeteksi di beberapa kota dan kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan.
Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Tapin, Alfian Yusuf melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Puji Winarta mengatakan, hingga saat ini di Tapin belum ada suspek, dikarenakan belum dilakukan pengecekan atau test.
Menurutnya, tidak dilakukannya test swab kepada masyarakat ini, karena saat ini Dinas Kesehatan Tapin tidak memiliki lagi alat swab test covid-19.
"Memang ada beberapa alat test swab sisa masa covid lalu, namun sudah kadaluarsa tidak dapat digunakan lagi," sebut Puji Winarta, Kamis (28/12/2023).
Namun demikian kata Puji Winarta, kami mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah sebagai upaya antisipasi. Terutama saat berada di kerumunan banyak orang apalagi pada momentum jelang pergantian tahun baru.
Ia pun mengingatkan, masyarakat agar mewaspadai bahaya penyakit Demam Berdarah (DBD) pada peralihan musim kemarau ke penghujan, dimana saat ini di tapin kasusnya mulai meningkat.
"Guna mencegah dan antisipasi bahaya DBD, kami imbau masyarakat untuk melakukan 3M," pintanya.
Dikatakannya, 3M yang dimaksud yakni, menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat bersarang nyamuk Aedes Aegypti yang diketahui membawa virus DBD kepada manusia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Tapin, total DHF DBD di Kabupaten Tapin sejak Januari hingga pekan ketiga Desember 2023 sebanyak 90 kasus.
Ia merincikan, Puskesmas Bakarangan 21 kasus, Tapin Utara 20 kasus, Lokpaikat 16 kasus, Banua Padang (Bungur) 13 kasus, Binuang 5 kasus dan Puskesmas Tabaruntung 5 kasus
Kemudian Puskesmas Pandahan dan Hatungun masing-masing 3 kasus, Puskesmas Tambarangan 2 kasus, serta di Puskesmas Margasari dan Salam Babaris masing-masing 1 kasus.
"Untuk pasien meninggal akibat DBD 1 orang yakni di Puskesmas Tambarangan Kecamatan Tapin Selatan," sebutnya.(ron)