PJ Bupati Tapin H.Muhammad Syarifuddin saat periksa barisan dalam Apel Siaga Bencana di Halaman Kantor Bupati,Rantau Baru, Senin 4 Desember 2023.(foto: ist) |
RANTAU - Pada musim peralihan musim (pancaroba) dari musim kemarau ke musim penghujan, Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin gelar apel antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung di Kabupaten Tapin 2023.
Apel kesiapsiagaan tersebut dipimpin langsung Penjabat (Pj) Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin dan diikuti Jajaran Forkopimda, Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPD dan Kepala Badan lingkup Pemkab Tapin, BPBD Tapin, Personel TNI-Polri, Relawan dan lainnya, bertempat di Lapangan Upacara Halaman Kantor Bupati Tapin, Rantau Baru, Senin (4/12/2023).
Usai memimpin apel, Pj. Bupati Tapin, Kalsel, Muhammad Syarifuddin mengatakan, tiap peralihan musim baik dari musim penghujan ke kemarau atau sebaliknya tak jarang terjadi bencana banjir di beberapa wilayah di Tapin.
"Pada musim kemarau, bencana yang sering terjadi di Tapin yaitu Karhutla. Sementara jika musim penghujan, ada beberapa wilayah yang rentan terjadi bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," ujar Penjabat Bupati.
Maka, kata M.Syarifuddin, pihaknya melakukan upaya antisipasi dini dari potensi bencana yang bisa saja terjadi, salah satunya dengan mengecek kesiapan tim sekaligus penguatan sinergitas dengan instansi terkait lain.
"Saya ingtakan kepada petugas untuk selalu mengutamakan keselamatan diri saat bertugas, di samping masyarakat dan lainnya," pesan Pj. Bupati.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tapin, Raniansyah, menyampaikan, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, terdapat beberapa wilayah di Tapin yang rawan bencana di antaranya banjir, longsor dan angin puting beliung.
"Rawan bencana longsor terdapat di beberapa desa di dua kecamatan yakni Piani dan Bungur," ujarnya.
Sedangkan wilayah yang rawan terjadi bencana banjir di antaranya terdapat di 22 desa atau kelurahan yang berada, sejumlah kecamatan di antaranya, Tapin Utara, Binuang, Tapin Selatan, Bakarangan dan Kecamatan Bungur.
"Untuk daerah yang rawan terjadi bencana angin puting beliung berada di Kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan, Bakarangan serta Tapin Tengah," sebut Raniansyah.
Ia pun mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendirikan Posko Gabungan, karena masih menunggu SK (Surat Keputusan) terkait status, dari Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.(ron)