Tarif Listrik tidak naik PLN pastikan pasokan andal dukung pertumbuhan ekonomi.(foto: ist) |
JAKARTA - PT PLN (Persero) menegaskan kesiapannya menjalankan keputusan pemerintah terkait kebijakan untuk tetap menjaga tarif listrik pada periode Januari - Maret 2024.
Kebijakan ini diambil guna mendukung daya beli masyarakat dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.
Kebijakan tetapnya tarif listrik ini mencakup 13 pelanggan nonsubsidi dan 25 golongan pelanggan bersubsidi. Meskipun dihadapkan pada tantangan perekonomian global dan fluktuasi harga komoditas, PLN terus mengoptimalkan kinerja operasional dengan efisien untuk memberikan listrik andal kepada seluruh masyarakat.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah di sektor ketenagalistrikan untuk menjaga daya saing pelaku usaha, daya beli masyarakat, dan tingkat inflasi.
"Tarif listrik Januari sampai Maret 2024 diputuskan tetap untuk menjaga daya saing pelaku usaha, daya beli masyarakat, dan tingkat inflasi di tahun yang baru," ujar Jisman.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan bahwa PLN terus melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan, termasuk jaringan transmisi dan distribusi, untuk memberikan listrik yang prima kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dengan tarif listrik tetap, diharapkan dapat mendorong daya saing sektor industri dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kami terus melakukan efisiensi di segala lini. Kami melakukan digitalisasi di seluruh komponen kelistrikan kami sehingga seluruh operasional bisa berjalan optimal. Hal ini menjadi modal utama kami untuk memberikan pasokan listrik andal sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi," tegas Darmawan.
Keputusan ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero). PLN berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kelistrikan optimal, memperhitungkan faktor-faktor ekonomi makro seperti nilai tukar mata uang, harga minyak, inflasi, dan harga batubara acuan. (Rls)