 |
| Kepala Dinas LH Provinsi Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana saat foto bersama dengan penerima penghargaan di Banjarbaru, Kalsel, Rabu 13 Desember 2023.(foto: ist) |
RANTAU - Dua perusahaan yang bergerak di sektor tambang batubara dan beroperasi di Kabupaten Tapin mendapat penghargaan 'Mitra Kampung Iklim' dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Dua perusahaan di Kabupaten Tapin yang mendapatkan penghargaan sebagai mitra kampung iklim itu yakni, PT Bhumi Rantau Energi (PT. BRE) dan PT Antang Gunung Meratus (PT. AGM).
Penghargaan diterima langsung kedua perwakilan perusahaan PT. BRE dan PT. AGM, berbarengan dengan penerima lainnya dari kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, di Banjarbaru, Kalsel, Rabu (13/12/2023).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Tapin, H. Noordin sampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada PT. BRE dan PT. AGM yang telah mendapat penghargaan sebagai perusahaan mitra kampung iklim di daerahnya.
H.Noordin berharap ke depannya, imbau perusahaan-perusahaan untuk terus membina desa-desa sekitar guna mendorong terbentuknya kampung iklim di Kabupaten Tapin.
"Kami harap PT. AGM dan PT. BRE terus membina desa-desa sekitar perusahaan untuk mendorong terbentuknya kampung iklim, juga bisa diikuti perusahaan lain," harap Kadis LH Tapin
Menurut Kadis Lingkungan Hidup Tapin, pembentukan kampung iklim tersebut dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
"Total ada 42 kampung iklim yang sudah terbentuk, yang tersebar di sejumlah desa dan beberapa kecamatan di Kabupaten Tapin," sebutnya.
Ia pun menyampaikan, untuk mendapatkan penghargaan serupa, perusahaan minimal membina sepuluh kampung iklim di daerah sekitar.
Sementara perwakilan PT. AGM, Divisi CSR Syamsul Bahri menyampaikan, PT Antang Gunung Meratus (PT. AGM), selama ini konsisten membina kampung iklim terutama daerah ring satu perusahaan.
"Kampung iklim yang kita (PT. AGM) bina saat ini (2023), yaitu di Desa Lawahan Kecamatan Tapin Selatan ring satu perusahaan," sebutnya.
Syamsul Bahri mengatakan, total ada 37 desa yang masuk ring satu operasional perusahaan PT Antang Gunung Meratus (PT.AGM) dan tersebar di beberapa kecamatan di dua kabupaten.
"Semoga kedepannya,bisa mereplikasi ke desa-desa lain terutama di ring satu perusahaan. Sehingga harapannya tercipta banyak desa yang ramah lingkungan dan tanggap perubahan iklim," harap Syamsul Bahri.
Ia menyebutkan, pihaknya mempunyai progres membina kampung iklim tiap tahunnya minimal satu desa di ring satu operasional perusahaan yang meliputi Kabupaten HSS dan Tapin.(ron)
