Panwas Tirtamulya saat menggelar konferensi pers dengan media di Sekretariat Panwas, Selasa 20 Februari 2024.(foto: bdg) |
KARAWANG - Pemilihan Umum 2024 di Karawang menunjukkan berbagai fenomena unik, termasuk surat suara yang tertukar dapil dan kotak suara yang dibawa menggunakan sepeda motor.
Selain itu, keterlambatan penyaluran honor Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga menjadi sorotan, kali ini disuarakan oleh Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) yang mengeluhkan keterlambatan penerimaan honornya.
Salah seorang anggota PTPS dari Kecamatan Tirtamulya mengungkapkan keluhan terkait keterlambatan honor yang hingga saat ini belum diterimanya.
Ketua Panwas Kecamatan Tirtamulya, Suradhi Sotan Sobari, S.T., membenarkan bahwa anggota PTPS di wilayahnya belum menerima honor.
"Informasi yang kami terima untuk penyaluran honornya bertahap. Hingga saat ini, baru lima kecamatan yang sudah terealisasi, termasuk Ciampel, Kotabaru, Pakis, Pangkalan, dan Cilebar. Kemungkinan untuk wilayah Tirtamulya masih dalam tahap proses menuju rekening masing-masing PTPS," jelas Suradhi.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karawang, Kusnadi, menjelaskan bahwa proses penyaluran honor sedang dalam tahap pengolahan dan transfer. "Sedang diproses dan dilakukan bertahap. Saat ini, masih dalam proses transfer," ujar Kusnadi.
Fenomena-fenomena unik ini menunjukkan kompleksitas dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di Karawang, yang memerlukan koordinasi dan penanganan yang cermat untuk memastikan integritas dan kelancaran proses pemilihan.(bdg)