 |
| Diduga pencuri masuk Cluster memanjat tembok tersebut setelah menggunting kawat berduri.(foto : bdg) |
KARAWANG - Warga perumahan Kartika Residence Cluster Karahayuan, yang berlokasi di Desa Klari, Kecamatan Klari, Karawang, merasa kecewa terhadap masalah keamanan yang terus terjadi di lingkungannya.
Perumahan Cluster Karahayuan, meskipun dikategorikan sebagai cluster, dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi keamanan yang seharusnya dimiliki oleh perumahan sejenis.
Seorang warga sebut saja namanya AA (namanya minta tak disebutkan) mengungkapkan bahwa kejadian pencurian di Cluster Karahayuan bukanlah yang kali pertama, melainkan telah terjadi beberapa kali sebelumnya.
"Untuk kejadian yang terjadi pada 17 Februari, pelaku hanya menggondol sepeda, tetapi sebelumnya ada yang kehilangan laptop, handphone, burung, bahkan ada yang kehilangan motor," kata AA, Minggu 25 Februari 2024.
AA berharap agar pihak pengembang segera menemukan solusi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kami tinggal di perumahan Cluster dengan harga sekitar 900 jutaan, yang seharusnya bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya," sebut AA.
Pendapat serupa diungkapkan oleh J, seorang warga di blok lain, yang mengaku khawatir dengan seringnya kejadian pencurian.
J juga mengalami kehilangan barang dan menduga bahwa pelaku mungkin telah terekam oleh CCTV. Pada tanggal 17 Februari 2024, CCTV di rumahnya mendeteksi kehadiran seorang individu yang mencurigakan.
Sementara Andri, korban pencurian lainnya, menjelaskan bahwa kejadian terjadi pada tanggal 17 Februari 2024, sekira pukul 04:00 WIB, ketika sepedanya gondol maling.
"Kami menduga pelaku memotong kawat duri di pagar pembatas dan memanjat melalui situ, karena gerak-gerik pelaku terekam kamera pengawas yang terpasang di salah satu rumah yang tidak jauh dari sini," ungkap Andri.
Warga menegaskan bahwa mereka telah mematuhi aturan dan melaksanakan kewajiban pembayaran, dan setelah kejadian ini, mereka menuntut hak sebagai warga agar kejadian serupa tidak terulang lagi.(bdg)
