 |
| Ketum HMI Cabang Banjarmasin bersama jajaran pengurus Cabang, Kamis 18 April 2024.(foto: ist) |
BANJARMASIN - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin yang baru terpilih, Muhammad Arief Rahim, mengkritisi kegiatan kunjungan kerja (kunker) Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pasca kontestasi pemilihan legislatif (pileg).
Arief bersama rekan-rekan di HMI Cabang Kota Banjarmasin menyampaikan keprihatinan mereka terkait kunker para wakil rakyat ke luar provinsi setelah pileg.
Mereka menilai bahwa kunker tersebut tidak selalu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama di tengah kondisi hutang-hutang yang dihadapi Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Kunker tersebut bisa dikatakan pemborosan. Karena anggaran untuk perjalanan dinas anggota DPRD Kota Banjarmasin terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Arief melalui keterangan tertulisnya pada Kamis, 18 April 2024.
Ditambahkan Arief, di tengah sorotan terhadap isu-isu bakal calon wali kota Banjarmasin dan Gubernur Kalsel yang bermunculan, keberadaan kunker DPRD Kota Banjarmasin menjadi fokus perhatian mereka sebagai aktivis HMI.
Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa lebih dari seribu kader HMI mendesak agar kunker DPRD Kota Banjarmasin dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan masyarakat, bukan hanya sekadar liburan atau hiburan pasca pileg.
"Pertanyaan mendasar pun muncul, apakah kunker DPRD Kota Banjarmasin hanya sebatas liburan atau memiliki manfaat yang jelas bagi kemajuan Kota Banjarmasin?" tegasnya.
Arief menekankan pentingnya fokus pada nilai-nilai ke-Indonesian dan keislaman yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat di Kota Banjarmasin, sebagai upaya untuk mengatasi pemborosan anggaran dan memastikan bahwa setiap kegiatan DPRD memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.(**)
