Ilustrasi (istimewa) |
RANTAU - Puluhan masyarakat yang ikut jadi anggota arisan uang di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin dibuat gelisah, pasalnya si pengumpul uang arisan atau bandar tak ada kabar dan diduga kabur.
Bandar (pengumpul) yang diduga kabur membawa uang puluhan anggota arisan ini berinisial M merupakan perempuan warga Kecamatan Binuang dan diduga melarikan diri sejak Minggu (16/6/2024) lalu.
Informasi dihimpun, meski para korban sudah mendatangi pihak keluarga, akan tetapi hingga saat ini pengumpul uang arisan berinisial M ini tidak diketahui pasti dimana keberadaannya.
Salah satu korban arisan inisial AR (31) menuturkan, pihaknya menunggu itikad baik M untuk mempertanggungjawabkan uang yang dihimpun.
"Kalau di total bisa mencapai miliaran rupiah karena anggota arisan ini jumlahnya ratusan orang, yang untuk mingguan dan setor tiap hari Minggu saja ada sekitar 125 orang,belum yang setor tiap hari rabu, ada juga yang setor setiap hari dan sebulan sekali," ujarnya.
Ia menyebutkan, produk arisan yang ditawarkan oleh M ini memang banyak versi mulai dari setor harian, mingguan, bulanan dengan nilai setoran bervariatif dari Rp10 ribu hingga jutaan rupiah.
"Saya mengikuti tiga mata (slot) arisan mingguan yang menyetor Rp100 ribu per matanya setiap hari Minggu," ungkapnya saat ditemui di Binuang, Minggu (23/6/2024).
Dikatakannya, ia bersama ibunya sudah menyetor uang arisan puluhan kali tiap minggunya sejak beberapa bulan yang lalu, dan jika ditotal mengalami kerugian hingga mencapai Rp27,9 juta.
Untuk satu mata arisan yang diikutinya ini seharusnya ia mendapatkan uang sebesar Rp12.500.000 atau total Rp37,5 juta dari keseluruhannya 3 mata tadi.
Mandeknya arisan yang dijalankan M yang berprofesi sebagai pedagang aksesoris ini diketahui mulai Minggu (16/6/2024). Setelah bandar melakukan penarikan setoran keliling namun sore itu, sesuai jadwal diinformasikan siapa yang dapat undian arisan akan tetapi tidak dikabarkan ke anggota, sehingga timbul kecurigaan.
Beberapa kali dihubungi anggota, M tidak ada kabar dan infonya dijemput naik mobil dan tanpa kabar sama sekali.
Kondisi ini pun membuat warga yang mempercayakan uangnya sebagai tabungan akhirnya risih dan berupaya mencari solusi untik bisa menghubungi M sang pengumpul arisan.
Karena tak ada kabar dan pihak keluarga mengaku lepas tangan, kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Binuang, pada Sabtu (22/6/2024) sore.
"Kita sudah lapor ke Polsek Binuang, sekitar 20 orang lebih dengan nominal berbeda-beda," ungkapnya.(Ron)