 |
| Ilustrasi (ist) |
BEKASI - Peristiwa penganiayaan yang melibatkan tiga oknum honorer Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi dengan inisial AF, LLH, dan FF bersama ibunya berinisial J di Kampung Pelaukan, Desa Karangrahayu, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat 12 Juli 2024.
Peristiwa ini bermula saat salah seorang dari mereka, J, mengalami ketidaknyamanan setelah mendengar komentar dari ibu korban terkait perilaku masyarakat yang sembarangan membuang sampah di lingkungan sekitar.
Insiden tersebut terjadi pada sesi tanya jawab di sebuah majelis pengajian, di mana ibu korban hanya menyuarakan pertanyaan umum tanpa menyebut nama atau identitas tertentu.
Menurut keterangan Yoga, salah satu saksi, kejadian berlanjut ketika keluarga pelaku datang ke rumah korban dengan membawa balok kayu. Mereka langsung menghadang korban di depan rumahnya, yang pada saat itu sedang berada di mushola tidak jauh dari rumahnya sendiri.
Korban kemudian mendapat perlakuan tidak menyenangkan, termasuk pemukulan dan ancaman serius.
"Saya kaget melihat para pelaku di depan rumah dengan balok kayu. Mereka langsung menyerang korban dan mengancamnya," ujar salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan identitasnya.
Akibat kejadian ini, korban, yang diketahui bernama MS (27), akhirnya melaporkan insiden tersebut ke Polres Metro Bekasi.
Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/2267/VII/2024/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA dengan sangkaan pasal 170 KUHP tentang penganiayaan dan pasal 335 KUHP tentang ancaman.
Yoga juga mengungkapkan bahwa dari penelusuran yang dilakukan, ternyata ketiga pelaku laki-laki tersebut masih mengenakan pakaian dinas saat kejadian.
"Mereka dikenal sebagai honorer di lingkungan sekolah dasar, dengan salah satu di antaranya bertugas sebagai operator sekolah," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan kronologi lengkap dari insiden ini.(sigit)
