 |
| Polres Metro Bekasi saat menggelar konferensi pers pengungkapan pengeroyokan maut, Kamis 26 September 2024.(foto: ist) |
BEKASI - Polres Metro Bekasi berhasil mengungkap kasus pengeroyokan brutal yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia di Jembatan Sasak Besi, Desa Babelan, Kabupaten Bekasi.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat dini hari, 20 September 2024, yang melibatkan tawuran antar dua kelompok pemuda.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 26 September 2024, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi mengungkapkan, tawuran ini diatur melalui media sosial. Kedua kelompok sepakat untuk bertemu dan menyerang satu sama lain menggunakan senjata tajam, khususnya celurit.
"Pelaku menggunakan Instagram untuk mencari lawan. Setelah bertemu, bentrokan terjadi dan korban berinisial WS (21) mengalami luka serius di punggung, lengan, dan paha," ujar Kombes Pol Twedi.
Saksi mata, Ucang, melaporkan melihat korban terkapar di tengah jalan setelah dikeroyok. Para pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor Honda Scoopy putih.
Korban kemudian dibawa ke RSUD Kota Bekasi, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka parah yang menembus paru-paru dan jantung.
Tim gabungan Opsnal Polres Metro Bekasi dan Polsek Babelan berhasil mengidentifikasi dan menangkap dua pelaku utama, yaitu IH (20) dan PR (22), di rumah temannya di daerah Pantai Hurip, Babelan.
Dari mereka, polisi menyita dua celurit serta barang bukti lain seperti jaket kulit, celana panjang krem, sepeda motor Honda Scoopy putih, dan satu unit telepon genggam.
Kedua pelaku kini menghadapi ancaman hukuman berat, dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 ke-3 dan Pasal 351 ayat 1 ke-3 KUHP, yang bisa mengakibatkan hukuman penjara selama 12 tahun.
Kombes Pol Twedi juga menegaskan bahwa tindakan ini melanggar Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata tajam tanpa izin.(sigit)
