 |
| Aksi Solidaritas kaum buruh untuk Septia yang diduga dikriminalisasi perusahaan, di PN Jakarta Selatan, Rabu 11 September 2024.(foto: ist) |
JAKARTA - Serikat Buruh Kerakyatan (Serbuk) bersama berbagai organisasi masyarakat menggelar aksi dukungan untuk buruh perempuan bernama Septia.
Septia yang saat ini menghadapi tuntutan hukum terkait hak normatifnya yang belum dipenuhi perusahaan tempatnya bekerja.
Aksi solidaritas ini berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (11/9/2024) siang.
Seorang buruh di perusahaan yang bergerak di bidang perizinan legalitas, Septia mengungkapkan keluhan mengenai hak-haknya yang belum dipenuhi melalui media sosial.
"Tanggapan perusahaan malah menuduh Septia melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP serta Pasal 27 Ayat 3 UU ITE, yang mengarah pada kriminalisasi pernyataannya," ujar Septia.
Aksi solidaritas hari ini dihadiri oleh berbagai serikat buruh dan organisasi masyarakat, termasuk Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Paguyuban Korban UU ITE (PAKU ITE), SAFE NET, dan Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI).
Mereka menuntut agar tuntutan hukum terhadap Septia segera dicabut dan hak-haknya sebagai buruh dihormati.
Koordinator aksi, Hafiz dari SafeNet, menyatakan, hari ini kami bersatu untuk menuntut keadilan bagi Septia. Hak-hak normatif pekerja harus dipenuhi tanpa adanya tekanan hukum yang tidak adil.
"Aksi ini adalah bentuk komitmen kami untuk melindungi hak-hak buruh dan menentang segala bentuk kriminalisasi terhadap mereka yang berjuang untuk hak-haknya," ujarnya.
Selain mendukung Septia, aksi ini juga menekankan pentingnya perlindungan hak buruh dan menuntut perubahan kebijakan yang lebih adil dalam dunia kerja.
Para peserta aksi berharap bahwa suara mereka akan didengar dan memberikan dampak positif terhadap perlindungan hak-hak buruh di seluruh Indonesia.(andi)
