Iklan

Iklan

HMI Sesalkan Sikap Warek III UNPERTI Diduga Pasung Hak Demokrasi di Kampus

BERITA PEMBARUAN
07 Oktober 2024, 15:47 WIB Last Updated 2024-10-07T09:02:34Z
Pengurus HMI Komisariat Persiapan Pertiwi berlatar belakang Spanduk ucapan Selamat Datang Mahasiswa Baru yang dicopot Warek III, Sabtu 5 Oktober 2024.(foto: ist)


JAKARTA - Insiden pencopotan spanduk ucapan selamat datang untuk mahasiswa baru yang dipasang pengurus dan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Pertiwi terjadi dalam agenda orientasi mahasiswa baru pada Sabtu, 5 Oktober 2024 di Kampus Universitas Pertiwi, Cililitan, Jakarta Timur. 


Spanduk yang bertuliskan pesan penyambutan hangat kepada mahasiswa baru itu, awalnya dipasang di depan gedung utama kampus sebagai bagian dari tradisi tahunan HMI untuk menyambut angkatan baru.


Namun, ketika spanduk telah dipasang, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (Warek III) Universitas Pertiwi melakukan pencopotan terhadap spanduk tersebut. Tindakan itu dilakukan Warek dengan alasan karena HMI belum memperoleh izin terlebih dahulu dari pihak rektorat.


Keputusan tersebut menimbulkan reaksi di kalangan HMI. Beberapa anggota dan alumni HMI Universitas Pertiwi menyampaikan kekecewaannya atas tindakan Wakil Rektor III ini. 


Salah satu pengurus HMI Cabang Bekasi yang juga merupakan mahasiswa Universitas Pertiwi sekaligus panitia orientasi mahasiswa baru, Khalil Hia, menyatakan, kami memasang spanduk selamat datang tanpa memberitahu karena menurut kami, HMI adalah organisasi mahasiswa yang legal. 


"HMI adalah organisasi kader yang basisnya adalah kampus, sehingga wajar jika kami menyambut teman-teman mahasiswa baru melalui spanduk," ujar Khalil melalui pesan elektronik pada beritapembaruan.id, Senin 7 Oktober 2024.


Selain itu, Abdul Q Shiddiq, Anggota HMI Universitas Pertiwi mengatakan, isi spanduk kita tidak bersifat provokatif. Lagi pula, tidak ada aturan yang mengharuskan kami untuk memohon izin terlebih dahulu. 


"Warek III seharusnya tidak serta merta bertindak demikian. Apalagi terhadap kami para Civitas Hijau-Hitam Universitas Pertiwi ini," ujar Abdul Shidiq.


Menurutnya, tindakan demikian seolah-olah membatasi kebebasan berekspresi dan niat baik untuk menyambut teman-teman mahasiswa baru, sekaligus memasung tradisi demokrasi yang sejatinya bertumbuh subur dan dimulai dari lingkungan kampus.


Senada, alumni HMI yang juga merupakan Dosen Universitas Pertiwi, Yana Mustika, menyebutkan bahwa spanduk tersebut merupakan bentuk solidaritas dan tradisi tahunan yang biasa dilakukan kader HMI.


"Tidak hanya spanduk, pihak kampus juga seharusnya bisa memberikan ruang bagi organisasi kemahasiswaan, bukan hanya HMI, agar dapat diperkenalkan bagi para mahasiswa baru," ucap Yana. 


Jadi kata Yana, peristiwa tersebut sangat disayangkan. Kalau pencopotan ini dilakukan pihak kampus sendiri melalui Warek III, yang seharusnya paling bertanggung jawab atas dinamika kemahasiswaan itu sendiri yang lebih seimbang dan demokratis.


Hingga berita ini diturunkan, HMI Komisariat Persiapan Pertiwi berencana akan menindaklanjuti aksi pencopotan spanduk oleh Warek III tersebut dengan mengkonsolidasikan gerakan solidaritas kader HMI se-Indonesia untuk HMI Komisariat Persiapan Pertiwi.(yilz)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • HMI Sesalkan Sikap Warek III UNPERTI Diduga Pasung Hak Demokrasi di Kampus

Terkini

Topik Populer

Iklan