 |
| Partai Buruh Purwakarta (foto: ist) |
KARAWANG - Menjelang hari pencoblosan tanggal 27 November 2024 mendatang, kabar mengejutkan tentang adanya perpindahan dukungan Partai Buruh pada Pilkada Kabupaten Purwakarta. Ditengarai, perpindahan dukungan dilakukan sepihak oleh Ketua Exco Partai Buruh Purwakarta tanpa sepengetahuan perangkat organisasi.
"Perpindahan ini menjadi pertanyaan besar untuk tujuan apa, ketua mengambil keputusan sepihak tersebut dan memilih berbeda dengan perangkat organisasi yang ada di Partai Buruh Purwakarta," kata Sekretaris Partai Buruh Purwakarta, Denny Rokhmanul Hakim, S.E., M.M., ditemui saat agenda kegiatan Focus Group Diskusi (FGD) tentang implementasi pelaksanaan UU Cipta Kerja pasca dikabulkannya gugatan serikat buruh dan Partai Buruh pada judicial review oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa, 12 November 2024, di Karawang.
Pada dasarnya, kata Denny, saya tidak menyetujui proses perpindahan tersebut. Untuk itu sangat disayangkan perpindahan tersebut tanpa melalui persetujuan sekertaris dan perangkat lainnya.
"Selain itu menimbulkan teguran dari aliansi partai non parlemen yang sebelumnya bersama-sama berkomitmen mendukung Paslon Nomor Urut 3, Hj. Anne Ratna Mustika dan Budi Hermawan," ungkapnya.
Masih kata Abah Denny, pria ini akrab disapa, bukan hanya masalah siapa calon yang dipilih. Semua calon punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun ini masalah etika dan moral berorganisasi yang sangat tidak baik.
"Saya dari awal secara pribadi mendukung Paslon Nomor 2, tapi dengan kejadian tersebut banyak laporan kekecewaan dari pengurus kecamatan yang akhirnya berlabuh di pilihan saya di Paslon Nomor 2, Yadi Rusmayadi dan Pipin (Yakin)," beber Denny.
Lanjut dia, kita akan konsolidasikan kekuatan sedikitnya di 8 kecamatan yang sudah siap untuk pemenangan Paslon Nomor 2 pada Pilkada Purwakarta.
"Ini bukan maslaah kemenangan tapi tentang eksistensi organisasi/partai dalam rangka kepentingan buruh Purwakarta kedepannya. Bukan kepentingan pribadi atau golongan tertentu yang sekarang ini selalu dibawa dengan mengatasnamakan buruh dan Partai Buruh," tukas Abah Denny.[Ari]
