Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Bekasi berhasil merevitalisasi Pantai Hurip Jaya, Desa Hurip Jaya, Kabupaten Bekasi. Kamis 28 November 2024.(foto: ist) |
BEKASI - PLN Peduli melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diinisiasi Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Bekasi berhasil merevitalisasi Pantai Hurip Jaya, Desa Hurip Jaya, Kabupaten Bekasi.
Program ini melibatkan penanaman 4.000 bibit mangrove di sejumlah titik pesisir pantai yang sebelumnya rusak akibat abrasi dan perubahan ekosistem.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono, menyatakan bahwa langkah ini merupakan upaya untuk memulihkan ekosistem mangrove sebagai pelindung pantai, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan terkait Ekosistem Laut.
“Hutan mangrove memiliki banyak manfaat, termasuk mencegah abrasi dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Kami menggandeng pegiat lingkungan dan berbagai pihak untuk melindungi dan mengelola ekosistem laut secara berkelanjutan,” ujar Tejo pada acara penanaman mangrove, Kamis (28/11/2024).
Selain revitalisasi ekosistem, PLN UPT Bekasi juga mendukung pengembangan UMKM pengolah mangrove melalui pembangunan rumah produksi dan pelatihan pendampingan. Rumah produksi yang selesai dalam waktu empat bulan kini telah diresmikan dengan fasilitas lengkap untuk mendukung operasional kelompok usaha.
Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah stakeholder, termasuk Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Camat Babelan, serta aparat dari Kepolisian dan TNI AL setempat.
“Rumah produksi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi UMKM, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas,” terang Tejo.
PLN UPT Bekasi berharap program ini tidak hanya membantu melestarikan lingkungan, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi kawasan pesisir lainnya di Indonesia dalam mengelola ekosistem mangrove secara bijaksana.
“Kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi pelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan potensi mangrove secara optimal,” tutup Tejo.
Manager UPT Bekasi, Dewi Setyahari, turut hadir dan menjelaskan pentingnya keberlanjutan program ini.
“Mangrove tidak hanya mencegah abrasi, tetapi juga menyediakan habitat biota laut dan menyerap emisi karbon. Revitalisasi ini menjadi semangat kita bersama untuk menjaga keseimbangan alam,” jelas Dewi.
Ketua Pegiat Lingkungan setempat, Agus Arief Setiawan, mengapresiasi kontribusi PLN.
“Kami sangat terbantu dengan fasilitas yang lengkap dan memadai ini. Proses produksi olahan mangrove kini menjadi lebih lancar, menghasilkan produk berkualitas, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujar Agus.(rls/red).