Peserta Diklatsus Pemuda Pancasila se-Jawa Tengah di Desa Karanganyar Kecamatan Reban Kabupaten Batang, Sabtu 28 Desember 2024.(foto: ist) |
BATANG – Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila se-Provinsi Jawa Tengah menghadiri acara Pendidikan Kilat Khusus (Diklatsus) untuk Komando Inti Mahatidana (Koti) yang berlangsung pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Karanganyar, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, dengan diikuti sekitar 190 personel.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain H. Bambang Eko Purnomo (Ndan BEP), Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Tengah, H. Aris Ismail, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Pemalang, serta para Ketua MPC dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah. Selain itu, sejumlah pasukan Koti dari seluruh provinsi juga turut serta dalam kegiatan ini.
H. Aris Ismail, yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Pemalang, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan Diklatsus ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota Pemuda Pancasila, sekaligus memperkuat soliditas dan kerja sama di seluruh wilayah Jawa Tengah.
“Selain menciptakan hubungan yang lebih baik antar anggota, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun soliditas antar pengurus agar bisa bekerja sama demi kemajuan bersama,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Aris juga menekankan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen Pemuda Pancasila dalam menjaga solidaritas organisasi dan berkontribusi positif dalam pembangunan di masing-masing daerah.
Sementara itu, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Batang, M. Sodik, menjelaskan bahwa kegiatan ini memang dihadiri oleh para Ketua MPC Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah.
Menurutnya, kegiatan ini berlangsung selama dua hari untuk memastikan para peserta dapat fokus dan mendalami materi yang diberikan.
"Kegiatan ini sengaja dibatasi jumlah pesertanya agar lebih fokus dan efektif,” ujarnya.
Ndan BEP dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan sikap kepemimpinan yang baik dalam organisasi Pemuda Pancasila.
"Kegiatan ini sengaja dibatasi untuk memastikan materi yang diberikan dapat dicerna dengan baik. Harapannya, peserta bisa mengembangkan sikap kepemimpinan yang positif dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat,” katanya.(din/red)