 |
| Aksi massa dari FSPEK KASBI saat melakukan aksi damai terkait penetapan UMK dan UMSK Karawang tahun 2025 di halaman Gedung Sate Bandung, Rabu 18 Desember 2025.(foto: ist) |
BANDUNG - FSPEK KASBI melakukan aksi unjuk rasa terkait penetapan UMK dan UMSK Karawang Tahun 2025. Sebelumnya terjadi perundingan yang sangat alot di Dewan Pengupahan Kabupaten Karawang. Dimana pihak pengusaha terindikasi meminta untuk tidak memakai UMSK.
Dengan hasil akhir di dalam perundingan Depekab Karawang dari unsur Serikat Pekerja mengusulkan 7 sektor dengan besaran upah minimum sektoral di Kabupaten Karawang dan terlampir.
"Dari pihak pemerintah mengusulkan 5 sektor diantaranya adalah Sektor Industri Otomotif sebesar 6,5% + 1% dari UMK Tahun 2024, serta Sektor Industri Komponen Otomotif, Sektor Industri Kimia, Sektor Industri Pengecoran Logam dan Sektor Industri Rokok sebesar 6,5% + 0,5% dari UMK Tahun 2024," jelas Jeni Haryanto, Ketua FSPEK KASBI kepada media ini, Rabu (18/12/2024).
Berikutnya, kata dia, dari Kabupaten Karawang hanya merekomendasikan hasil berita acara di Depekab Karawang. Yang selanjutnya akan dipertimbangkan oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat.
"Masuk di Dewan Pengupahan Provinsi bahwa dari 27 kab/kota di Jawa Barat untuk UMK sudah selesai dibahas. Terkait UMSK, ada 6 kab/kota yang sudah tetap yaitu (Garut, Kota Tasikmalaya, Indramayu, Depok, Cianjur, Subang), ada 9 kabupaten/kota yang tidak merekomendasikan UMSK," ungkapnya.
"Dan ada 12 kabupaten/kota masih dalam pembahasan. Dan hingga pukul 15.30 WIB. info terkait UMSK di seluruh kabupaten/kota Jawa Barat masih dalam proses perapihan berkas," tandas Jeni.[Ari]
