H.Elyasa Budianto, S.H.(foto: rm) |
KARAWANG - Keputusan kenaikan pangkat terhadap enam perwira polisi yang sebelumnya terlibat dalam kasus obstruction of justice terkait pembunuhan Brigadir Yosua kembali memicu kecaman dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu kritik datang dari penggiat Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Kabupaten Karawang H.Elyasa Budianto, S.H. Elyasa menyebutkan keputusan ini menjadi bukti kuat bahwa kelompok Ferdy Sambo masih memiliki pengaruh besar di tubuh Polri.
Ia menilai kenaikan pangkat tersebut menunjukkan lemahnya reformasi internal di institusi kepolisian dan bertentangan dengan semangat yang diusung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yakni 'Polri Presisi'.
“Ini menunjukan mafia di tubuh Polri sudah tidak bisa diselesaikan oleh Listyo Sigit. Copot saja Kapolri seperti ini,” ujar Elyasa dengan nada kecewa pada Selasa (10/12/2024).
Elyasa juga menambahkan bahwa keputusan ini justru memperburuk citra Polri yang tengah berupaya untuk membangun institusi yang bersih dan profesional. Ia menyebut fenomena ini sebagai 'paradoksal Indonesia', di mana upaya memperbaiki citra justru berbalik merusak penegakan hukum yang semakin lemah.
“Penegakan hukum jadi nyungseb jika seperti ini,” tegas Elyasa.(**)