 |
| Gus Miftah (foto: screenshot/ist) |
JAKARTA-Miftah Maulana Habiburrahman, yang dikenal sebagai Gus Miftah, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat (6/12/2024).
Keputusan ini diambil setelah ia menjadi sorotan publik terkait insiden yang terjadi saat berdakwah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024.
Dalam konferensi pers yang disiarkan melalui Kompas TV, Gus Miftah menyampaikan permohonan maafnya kepada Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat Indonesia atas kejadian tersebut.
Ia menegaskan bahwa keputusan mundur ini diambil atas inisiatif pribadi sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat, saya menyatakan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden,” ujarnya sembari terisak.
Gus Miftah menjelaskan bahwa keputusannya bukan karena tekanan dari pihak mana pun, melainkan wujud kesadaran dan tanggung jawabnya. Ia menyebut jabatan yang diembannya adalah sebuah amanah yang harus dijaga dengan baik.
"Seorang berjiwa ksatria pernah berkata, jabatan itu adalah titipan sementara, dan ini adalah sarana untuk berbuat kebaikan. Sebagai pendakwah dan pelayan umat, pengabdian saya kepada bangsa tidak terbatas pada satu jabatan semata," ungkapnya.
Miftah juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kepercayaan yang telah diberikan. Menurutnya, kesempatan tersebut merupakan pengalaman berharga yang telah memberikan pelajaran mendalam baginya.
"Saya mohon maaf kepada Bapak Presiden karena belum bisa menjadi seperti yang diharapkan. Terima kasih, Bapak Presiden, saya belajar menjadi ksatria dari Bapak," ucapnya.
Dalam momen tersebut, Gus Miftah juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas kesalahan yang mungkin telah ia perbuat, baik secara sadar maupun tidak sadar.
Ia berjanji untuk terus belajar dari peristiwa ini dan tetap berkontribusi bagi bangsa melalui jalan dakwah.
“Saya ingin tetap memberikan manfaat kepada bangsa dan negara. Pengabdian saya sebagai pendakwah tidak berhenti di sini,” tutupnya dengan air mata.
Keputusan Gus Miftah mundur ini datang setelah insiden dalam ceramahnya di Magelang yang dianggap menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
Peristiwa tersebut menuai kritik tajam dari masyarakat hingga muncul petisi yang menuntutnya mundur dari jabatan sebagai utusan khusus.
Pengunduran diri ini menjadi respons langsung Gus Miftah terhadap dinamika yang terjadi, sekaligus langkah untuk menjaga marwah jabatan dan mengembalikan kepercayaan publik.(ist)
