Presiden Prabowo di atas mobil Maung Garuda disambut antusias masyarakat Kecamatan Cilebar saat kunjungan kerja ke Karawang, Jawa Barat, Senin 2 November 2024.(foto: ist) |
KARAWANG - Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8 Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kerja ke Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (2/12/2024).
Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor perikanan budidaya sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional.
Dalam kunjungannya, Presiden didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Wakil Menteri Didit Herdiawan. Salah satu agenda pentingnya adalah melakukan penebaran benih ikan nila salin di tambak percontohan.
Presiden juga meninjau langsung proses budidaya ikan nila salin yang menjadi andalan wilayah Karawang.
Menteri Sakti Wahyu Trenggono menerangkan, potensi besar tambak ikan nila salin di Karawang melalui presentasi panel informasi. Tambak ini ditargetkan mampu menghasilkan 80-100 ton ikan per hektar per siklus.
"Ikan nila merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya prioritas nasional. Selain memiliki nilai ekonomi tinggi, komoditas ini mendukung ketahanan pangan nasional dan berpotensi besar untuk pasar ekspor," ujar Sakti.
Presiden juga mengunjungi area pendederan benih ikan nila salin, yaitu tahap awal dalam siklus budidaya. Area ini menjadi kunci dalam menjamin kualitas hasil budidaya.
Tak hanya itu, Prabowo juga menyempatkan waktu untuk menyapa masyarakat dan para pembudidaya yang antusias menyambut kedatangannya.
Program budidaya ikan nila salin di BLUPPB Karawang merupakan bagian dari implementasi program ekonomi biru Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Program ini bertujuan menyediakan makanan bergizi berbasis protein ikan untuk masyarakat sebagai langkah konkret mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas gizi nasional.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa sektor perikanan budidaya memiliki peran strategis dalam mewujudkan Asta Cita pemerintah.
"Dengan budidaya yang optimal, kita tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global," sebutnya.
Kunjungan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjadikan sektor perikanan budidaya sebagai kekuatan strategis pembangunan nasional.
Melalui inovasi dan pengelolaan tambak modern, Indonesia diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga menjadi pemain utama di pasar perikanan global.(**edg)