Iklan

Iklan

Dalang Muda Atep Bratasena Lestarikan Wayang Golek dengan Sentuhan Modern

BERITA PEMBARUAN
27 Januari 2025, 21:33 WIB Last Updated 2025-01-27T14:33:22Z
Dalang Muda Atep Bratasena.(foto: ist)


SUMEDANG - Atep Bratasena (30), seorang dalang muda asal Dusun Kojengkang, Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang Jawa Barat berhasil mencuri perhatian publik, hingga ke luar negeri dalam keahliannya mendalang dan menciptakan wayang golek.


Selama lebih dari 15 tahun, Atep telah mendedikasikan dirinya untuk melestarikan seni tradisional ini, dengan menghadirkan inovasi yang memadukan unsur modern.


Ketertarikan Atep pada seni wayang golek dimulai sejak ia masih muda. “Awalnya saya hanya menonton, namun semakin lama, rasa ingin tahu saya semakin dalam. Saya belajar langsung dari beberapa dalang senior, termasuk almarhum Dalang Eka Supriadi, yang sangat menginspirasi saya,” ungkap Atep. 


Dari sana, ia mengembangkan ciri khas dalam setiap pertunjukannya, dengan menggabungkan teknik tradisional dan elemen-elemen modern seperti efek suara dan visual, serta ledakan kecil di atas panggung.


Dengan keahliannya, Atep tidak hanya mendalang, tetapi juga menciptakan wayang golek secara mandiri. Menggunakan bahan utama kayu albasia, Atep memproduksi wayang berkualitas tinggi yang dijual mulai dari Rp300 ribu hingga Rp5 juta per wayangnya. 


"Wayang buatan saya sudah sampai ke luar negeri, seperti Belgia dan Belanda. Pesanan dari luar negeri datang rutin setiap bulan,” katanya dengan bangga.


Namun, Atep mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar dalam melestarikan seni wayang golek adalah persaingan dengan produk murah yang kualitasnya lebih rendah. 


Meskipun begitu, ia tetap memilih fokus pada kualitas karya-karyanya. Untuk memperkenalkan seni wayang golek ke generasi muda, Atep juga aktif mengadakan workshop dan pelatihan. 


“Saya ingin anak-anak muda mencintai seni ini. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?” tegasnya.


Tidak hanya itu, Atep juga memanfaatkan media sosial seperti TikTok dan Facebook untuk mempromosikan karya-karyanya dan memperkenalkan seni wayang golek ke audiens yang lebih luas, terutama generasi muda. 


“Dengan media sosial, wayang golek bisa dikenal lebih luas, bahkan oleh mereka yang belum familiar dengan tradisi ini,” jelas Atep.


Melalui dedikasinya, Atep berharap seni wayang golek tetap hidup dan terus berkembang meski di tengah derasnya arus modernisasi. 


“Wayang adalah warisan leluhur yang harus dijaga. Saya ingin generasi muda tetap mencintai dan melestarikan seni ini,” tutupnya.(ryan)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dalang Muda Atep Bratasena Lestarikan Wayang Golek dengan Sentuhan Modern

Terkini

Topik Populer

Iklan