 |
| Kepala Desa Wanasari Kecamatan Telukjambe Timur H.Sukarya WK.(foto: rm) |
KARAWANG - Kepala Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, H. Sukarya WK, meminta maaf kepada rekan-rekan media terkait kegaduhan yang muncul akibat keberadaan senjata api (senpi) yang dibawanya saat acara APDESI di salah satu hotel di Karawang, Kamis 23 Januari 2025.
Dalam klarifikasinya, H. Sukarya WK menjelaskan bahwa dirinya membawa senpi tersebut bukan untuk pamer atau menunjukkan sikap arogan.
Menurutnya, ia merasa serba salah jika senpi tersebut disimpan di mobil, karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Saya bawa karena khawatir jika disimpan di mobil, tidak ada niatan untuk pamer atau arogan," ujarnya dihadapan awak media, Jumat 24 Januari 2025.
H. Sukarya juga menegaskan bahwa senpi jenis Bareta kaliber 32 yang dibawanya sudah terdaftar secara resmi, dengan izin yang sah dari Polres Karawang hingga Mabes Polri.
"Itu terlihat mungkin sabuk saya melorot. Saya kebetulan memiliki dua PT, satu bergerak di bidang outsourcing dan satu lagi kontraktor," terangnya.
Menurutnya, senpi tersebut hanya digunakan untuk menjaga diri, mengingat kalibernya yang tergolong rendah, berbeda dengan senjata yang digunakan oleh aparat kepolisian atau militer.
"Ini murni untuk menjaga diri," tegasnya.
H. Sukarya WK pun mengungkapkan permintaan maafnya jika keberadaan senpi tersebut dipersepsikan sebagai pamer.
"Saya berharap klarifikasi ini bisa memperjelas situasi yang terjadi," pungkasnya.(**)
.jpg)
