 |
| Ketua Majelis Pembina MPI DR. Dahnil Simanjuntak (berpeci) sesuai membuka acara di Hotel Brits Jakarta, Senin (20/1/2025)(foto: ist) |
JAKARTA - Melihat adanya penurunan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda, terutama yang tergerus pengaruh arus globalisasi, Pengurus Besar (Pusat) Matahari Pagi Indonesia (MPI), sebuah organisasi kemasyarakatan, meluncurkan Akademi Pemikiran Anak Bangsa.
Program ini ditujukan untuk masyarakat umum, khususnya pengurus MPI di berbagai tingkatan.
Acara pembukaan Akademi Pemikiran Anak Bangsa dilakukan Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Majelis Pembina MPI yang juga menjabat sebagai Wakil Badan Penyelenggara Haji Indonesia dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
Pembukaan ini berlangsung di Sekretariat Pengurus Besar MPI yang bertempat di Hotel Brits Pondok Indah, Jakarta.
Dalam sambutannya, Dahnil Anzar Simanjuntak yang berlatar belakang sebagai dosen mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya minat baca di kalangan generasi muda.
“Saya sangat prihatin atas minat baca anak muda saat ini,” kata Dahnil.
Ia juga menyoroti krisis literasi kebangsaan yang semakin mencolok, termasuk pemahaman tentang sejarah Indonesia dan sosok para pendiri bangsa.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MPI Ahmad Fanani yang juga menjabat sebagai staf khusus di Kementerian Hukum dan Imigrasi, menyatakan bahwa Akademi Pemikiran Anak Bangsa akan dilaksanakan secara berkelanjutan.
"Untuk angkatan pertama ini kami harapkan offline, namun ke depannya bisa saja diselenggarakan secara online, mengingat minat yang besar dari pengurus MPI dan masyarakat umum di seluruh Indonesia," ujar Ahmad.
Dalam program ini, para peserta akan mendapatkan materi dari berbagai pengajar, termasuk dosen, tokoh agama, pejabat, dan intelektual lainnya, yang akan mengisi kelas secara bergantian.
Ketua Umum MPI Setia Budi, berharap agar para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan di akademi ini di tengah masyarakat di tempat tinggal mereka masing-masing.(mu)
