![]() |
Ketua DPW LDII Papua Tengah H. Nuryadi saat diwawancarai awak media di lokasi Rakornas di Jakarta, Sabtu 22 Februari 2025.(foto: ist) |
JAKARTA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Papua Tengah ikut berpartisipasi dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang diselenggarakan DPP LDII.
Acara ini berlangsung di Grand Ballroom Minhajurrosyidin, Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta, pada 21-23 Februari 2025, dengan mengusung tema 'Peningkatan Kapasitas Organisasi untuk Memperkuat Kolaborasi Menyukseskan Asta Cita'.
Rakornas ini diikuti 37 DPW LDII dari seluruh Indonesia. Sekretaris Umum DPP LDII, Dody T. Wijaya, mengungkapkan bahwa salah satu fokus dalam rakornas adalah mendorong pengurus LDII untuk memperkuat komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk tokoh agama, masyarakat, pemerintah, serta ormas Islam lainnya.
Dody menambahkan bahwa Indonesia memiliki budaya berkumpul di warung kopi, yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana diplomasi untuk mempererat hubungan antar pihak terkait.
“Dengan komunikasi yang baik, intens, dan santai, segala permasalahan atau target program dapat tercapai dengan baik. Hal ini akan memperkuat kolaborasi kita dalam menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran,” ujar Dody.
Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso, menjelaskan tujuan dari rakornas ini adalah untuk mempererat tali silaturahim, berbagi pengalaman, dan membangun sinergi antar pengurus DPW LDII se-Indonesia.
Ia berharap forum ini bukan hanya menjadi ajang rapat formal, tetapi juga wadah untuk berbagi inspirasi.
"Terkadang, ide brilian lahir dari obrolan santai sambil menyeruput kopi," kata KH. Chriswanto.
DPW LDII Provinsi Papua Tengah mengirimkan empat pengurus untuk mengikuti Rakornas kali ini, yaitu Ketua DPW H. Nuryadi, Sekretaris Niki A. Mukmin, serta dua pendamping, Sri Sugiyanto dan Muh Amar.
Dalam kesempatan ini, Ketua DPW LDII Papua Tengah, H. Nuryadi, juga diberi kesempatan untuk mengisi podcast dengan tema pendidikan.
"Pendidikan memegang peranan penting dalam menunjang kesuksesan seseorang, karena pendidikan merupakan sumber wawasan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia," ujar Nuryadi (rls/**).