![]() |
Ketua Umum HMI Cabang Cianjur Henda Rosadi (foto: ist) |
CIANJUR - Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Jawa Barat pada hari ini Kamis (20/2/2025) menandai dimulainya era kepemimpinan yang penuh harapan.
Pelantikan ini bukan hanya sekadar serah terima jabatan, namun juga menjadi momen penting bagi masyarakat Cianjur yang menaruh harapan besar akan perubahan dan perbaikan di berbagai sektor.
Harapan masyarakat tentu sangat tinggi terhadap pemimpin baru yang telah diberikan mandat, terlebih dalam 100 hari pertama kerja yang sering dijadikan tolok ukur efektivitas dan komitmen untuk mewujudkan visi-misi yang telah disampaikan selama kampanye.
Sebagai bagian dari kontrol sosial Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cianjur tampil dengan peran kritis, dengan menyatakan kesiapan untuk mengawal 100 hari kerja pertama pasangan kepala daerah yang baru.
Hal ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral sebagai mahasiswa untuk memastikan kebijakan yang diambil benar-benar berpihak kepada rakyat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum HMI Cabang Cianjur 2024-2025, Henda Rosadi, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 20 Februari 2025.
"Langkah ini adalah bentuk peran aktif mahasiswa dalam memastikan agar kebijakan pemerintah berjalan sesuai dengan janji kampanye dan kebutuhan masyarakat," ujar Henda.
Henda juga menegaskan pentingnya peran HMI dalam memberikan masukan konstruktif untuk mengawal pemerintahan, bukan hanya sekadar mengkritisi.
“Sebagai organisasi yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan demokrasi dan advokasi kebijakan publik, HMI siap menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif. Kami juga siap menjadi mitra strategis yang objektif untuk menyampaikan evaluasi berbasis data, dan menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah daerah,” tutur Henda.
Menurut Henda, pengawalan 100 hari pertama harus dilakukan dengan pendekatan yang objektif dan berbasis data, agar kritik yang diberikan bersifat membangun dan tidak sekadar oposisi tanpa dasar.
Menurut Henda, publik juga memiliki ekspektasi tinggi terhadap pemerintah baru, khususnya dalam merealisasikan janji-janji politik yang disampaikan saat kampanye, seperti peningkatan layanan publik, pembangunan infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat.
"Pemerintah daerah tidak boleh hanya fokus pada pencitraan, tetapi harus membuktikan kinerja nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," tegasnya.
Masih kata Henda, jika peran kontrol sosial ini berjalan dengan baik, maka akan membawa manfaat tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat Cianjur secara keseluruhan.
"Dengan demikian, transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah dapat meningkat," sebutnya.
Pengawasan dari elemen sipil seperti HMI, lanjut Henda, bukanlah bentuk perlawanan, melainkan upaya memastikan bahwa pembangunan di Cianjur berjalan sesuai harapan bersama. Jika dijalankan dengan semangat kolaborasi dan transparansi, 100 hari pertama kepemimpinan ini bisa menjadi fondasi yang kuat bagi perubahan positif di Cianjur.
Lebih jauh Henda menyampaikan, tantangan besar kini berada di pundak Bupati dan Wakil Bupati Cianjur untuk membuktikan komitmen mereka dalam membangun Cianjur Era Baru, sesuai dengan visi 'Cianjur BERJAYA' (Beragama, Sejahtera, dan Berkarya).
"HMI dan elemen masyarakat lainnya akan terus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap berada di jalur yang benar, demi mewujudkan Cianjur yang lebih baik," tandasnya.(Maz).