![]() |
Para tokoh Luis saat berkoordinasi dengan Polresta Surakarta terkait penolakan Festival Kuliner Non Halal di Kota Solo, Selasa 11 Februari 2025.(foto: ist) |
SURAKARTA – Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) melakukan koordinasi dengan Satpol PP dan Polresta Surakarta terkait penolakan terhadap Festival Kuliner Non Halal yang direncanakan akan digelar di Kota Solo.
Koordinasi tersebut dilakukan pada hari Selasa, 11 Februari 2025, bertempat di Kantor Satpol PP Surakarta.
Pada pertemuan tersebut, perwakilan LUIS yang terdiri dari Ketua Edi Lukito, Wakil Ketua Salman, Sekretaris Yusuf Suparno, Humas Endro Sudarsono, dan Tokoh Masyarakat Shobarin Syakur hadir untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Kepala Satpol PP Surakarta, Didik, yang memberikan penjelasan mengenai status festival tersebut.
Didik menyampaikan bahwa hingga siang ini, Pemerintah Kota Surakarta belum mengeluarkan rekomendasi apapun terkait festival kuliner tersebut.
Sementara itu, perwakilan LUIS juga melakukan pertemuan dengan Polresta Surakarta di kantor Polresta pada pukul 15.00.
Staf Intelkam Polresta Surakarta, Doni menyampaikan, hingga saat itu belum ada pengajuan izin resmi terkait Festival Kuliner Non Halal.
Polresta Surakarta menyatakan akan mempertimbangkan pendapat dan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama Kota Surakarta sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Humas LUIS, Endro Sudarsono, menjelaskan bahwa dalam ajaran agama Islam, ada perbedaan yang jelas antara yang halal dan yang haram.
Beberapa hal yang termasuk dalam kategori haram antara lain zina, pernikahan sesama jenis (gay dan lesbi), minuman keras, makanan dari babi, dan narkoba. Hal-hal yang haram tersebut, menurut Endro, seharusnya dihindari dan tidak dipromosikan.
"Jika yang haram itu kemudian difestivalkan, disebarkan, dan dipublikasikan, dikhawatirkan akan ada hal-hal haram lainnya yang juga difestivalkan. Ini bisa berbahaya bagi tatanan sosial, hukum, dan ketertiban masyarakat," tegas Endro.
LUIS pun meminta kepada panitia dan pihak Paragon sebagai penyelenggara untuk membatalkan rencana Festival Kuliner Non Halal demi menjaga kebaikan dan kenyamanan bersama di Surakarta.(rls)