Iklan

Iklan

Baras dan Pertamax 'Haruan'

BERITA PEMBARUAN
08 Maret 2025, 05:14 WIB Last Updated 2025-03-07T22:14:37Z


Oleh : Noorhalis Majid


Bagi pedagang beras di pasar tradisional Banjar, terdapat satu jenis beras yang varietasnya tidak terdapat di petani. Beras tersebut merupakan gabungan dari berbagai jenis varietas beras. 


Biasanya beras sisa yang jumlahnya kurang dari satu liter, digabung dengan berbagai jenis sisa beras lainnya, diaduk menjadi satu dan bentuk adukan tersebut disebut dengan baras haruan. Artinya, semua sisa beras diharu atau diaduk menjadi satu, jadilah baras haruan. 


Pedagang beras jujur dengan praktik ini, dan mengatakan kepada pembeli yang menginginkannya, ini baras haruan. 


Tidak jarang pembeli memang sengaja mencari jenis beras 'haruan' ini, ingin merasakan sensasi gabungan rasa berbagai varietas jenis beras, mulai dari karandukuh, siam, unus, buyung, mayang, mutiara, siganal, sihirang, usang, pandak, bahkan kadang kala dicampur juga dengan beras jawa yang rasanya pulen.


Beras haruan tersebut tentu saja awalnya bukan kesengajaan. Hanya memanfaatkan sisa-sisa beras berbagai jenis varietas agar tidak terbuang percuma. 


Pembeli juga tidak mempersoalkan jenis beras tersebut, sebab pedagang jujur dan bahkan memberi nama tersendiri dengan nama baras haruan. Namanya unik, seketika teringat jenis ikan lokal yang juga bernama haruan (gabus). 


Harga beras haruan biasanya kategori menengah, tidak lebih murah atau lebih mahal dari varietas tertentu yang memang harganya tinggi.  Jangan berharap campuran jenis beras ini merata, sebab bergantung sisa beras yang tersedia. Bisa saja, hari ini dominan beras unus, besok hari dominan siam atau mutiara. Tergantung situasi beras sisa yang tersedia. 


Rupanya bukan hanya beras, pertamina juga mengenalkan pertamax haruan. Dimana bensin Ron 90 diharu dengan Ron 92 dan dijual seharga bensin Ron 92. Entah mulai kapan dilakukan. 


Sekarang Pertamina Parta Niaga mengatakan sudah mengembalikannya dan mengikuti spesifikasi yang sudah ditetapkan pemerintah. 


Bedanya dengan penjual beras yang berterus terang, pertamina tidak jujur mengatakan bahwa ini pertamax haruan, bukan pertamax seharusnya. 


Sehingga merugikan negara, merugikan warga pembeli, dan bahkan berpotensi merusak mobil se Indonesia raya, karena yang seharusnya menggunakan pertamax murni, ternyata pertamax haruan. (nm)


Penulis adalah aktivis di Kalimantan Selatan 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Baras dan Pertamax 'Haruan'

Terkini

Topik Populer

Iklan