![]() |
Idris Idham (kiri).(foto : ist) |
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Perawat Nasional 2025 yang jatuh pada hari ini, 17 Maret 2025, Sekretaris Jenderal FSP FARKES R-KSPI, Idris Idham, S.E., menyampaikan pernyataan penting yang menyoroti peran dan hak perawat di Indonesia.
Idris menyatakan bahwa Hari Perawat Nasional 2025 adalah momen penting untuk menghargai dedikasi dan pengabdian para perawat yang telah berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia.
"Profesi perawat sangat mulia dan memiliki dampak yang besar dalam sistem kesehatan nasional," ujar Idris dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Senin 17 Maret 2025.
Namun, Idris juga menekankan pentingnya kesadaran bahwa selain tanggung jawab profesional, perawat juga memiliki hak-hak sebagai pekerja yang perlu diperjuangkan. FSP FARKES R-KSPI mengajak seluruh perawat di Indonesia untuk bergabung dengan serikat pekerja guna memperkuat posisi mereka dalam memperjuangkan hak-haknya.
“PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) telah melakukan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak perawat, namun serikat pekerja memiliki peran yang lebih luas dalam memperjuangkan hak pekerja secara keseluruhan,” ungkap Idris.
Idris menambahkan bahwa dengan bergabung dengan serikat pekerja, para perawat dapat memperkuat posisi mereka, tidak hanya dalam memperjuangkan hak-hak mereka tetapi juga berkontribusi dalam membangun sistem kesehatan yang lebih baik di Indonesia.
FSP FARKES R-KSPI berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak perawat dan seluruh pekerja di sektor kesehatan dan farmasi di Indonesia.
FSP FARKES R-KSPI, yang merupakan bagian dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), memiliki anggota yang tersebar di sektor farmasi, rumah sakit, kosmetik, jamu, dan industri lainnya di seluruh Indonesia.
"Organisasi ini juga tercatat di dinas Tenaga Kerja, dan telah berperan sebagai inisiator dalam pembentukan kembali Partai Buruh pada Kongres IV Partai Buruh di Jakarta pada Oktober 2021," sebutnya.
Idris menegaskan bahwa perjuangan hak-hak pekerja tidak hanya dapat dilakukan melalui aksi mogok atau demonstrasi, tetapi juga dengan berperan aktif dalam politik.
“Kami mengajak semua perawat dan buruh di Indonesia untuk bergabung dengan kami dalam memperjuangkan hak-haknya dan membangun masa depan yang lebih baik bagi semua pekerja di Indonesia,” pungkasnya.(**)