![]() |
H.Junaedi.(foto: Zen) |
KARAWANG - Menjelang Idulfitri 1446 Hijriah, petani di Desa Wadas, Kecamatan Tekukjambe Timur, Kabupaten Karawang, mengeluhkan penurunan harga gabah (padi) yang semakin merosot.
Harga gabah yang anjlok ini sangat berbeda dengan instruksi pemerintah yang telah menetapkan harga pokok gabah.
Keluhan tersebut disampaikan Sahabat Tani Desa Wadas saat acara Paten Raya yang berlangsung di TKJ Farm, Jalan Interchange Karawang Barat, pada Minggu (23 Maret 2025).
Perwakilan dari Sahabat Tani Desa Wadas, H.Junaedi, berharap agar Pemerintah Kabupaten Karawang, melalui Bulog Karawang, turun langsung ke lapangan untuk mendengar keluhan para petani.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Karawang dan Bulog Karawang lebih responsif terhadap kondisi yang kami alami. Jangan hanya omong kosong, coba pikirkan nasib petani," ujar H. Junaedi atau yang akrab disapa H. Jujun.
Menurut Jujun, hasil paten Raya Gabah (padi) jenis Ketan Grenddel yang mereka panen mencapai kurang lebih sebanyak 20 ton.
Namun, harga yang ditawarkan oleh tengkulak saat ini hanya sekitar Rp3.500 per kilogram, jauh di bawah harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram.
"Padahal, instruksi pemerintah sudah jelas, harga gabah (padi) harusnya Rp 6.500 per kilogram, tapi kenyataannya harganya jauh di bawah itu," ucapnya dengan nada kecewa.
H.Jujun dan para petani lainnya berharap agar Pemerintah Pusat juga menekankan kepada Bulog Karawang untuk segera mengambil tindakan guna mengatasi permasalahan harga gabah yang terus menurun ini.
Para petani merasa bahwa tindakan nyata sangat dibutuhkan untuk menjaga kesejahteraan mereka, terutama menjelang hari Raya Idulfitri.(zen)