ACEH SELATAN - Nama Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan MS, S.E , dan ajudannya disalahgunakan oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan terhadap seorang pengusaha asal Medan, Robin Sitepu, yang merupakan Pimpinan PT Karunia Rotorindo Tani.
Robin mengungkapkan bahwa dirinya tengah berupaya turut serta membangun Aceh Selatan dengan menjalin koneksi ke sejumlah kementerian, Konsulat Jenderal RI, serta kedutaan besar RI di dalam dan luar negeri untuk menarik investor serta menjemput dana hibah dan CSR dari para pemerhati lingkungan hidup.
Namun upaya tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum tidak dikenal (OTK) untuk melakukan penipuan dengan modus mencatut nama Bupati Aceh Selatan dan ajudannya melalui pesan WhatsApp. Oknum tersebut bahkan menggunakan foto profil Bupati dalam akun WhatsApp yang digunakan untuk menghubungi Robin.
"Sebenarnya saya tidak mau menceritakan ini bang. Tapi pesan WA-nya mencurigakan dan sudah mengganggu privasi saya," kata Robin Sitepu saat dihubungi via telepon, Rabu (23/04/2025).
Robin menyebutkan ada empat nomor WhatsApp berbeda yang digunakan para pelaku. Nomor-nomor tersebut mengaku sebagai Bupati H. Mirwan dan ajudannya, antara lain:
+62 821-5673-3404 (a.n H. Mirwan Bupati Aceh Selatan)
+62 822-3137-1144 (a.n Bpk Bupati Mirwan Aceh Selatan)
+62 821-8904-4413 (a.n Ajudan Hidayat)
+62 822-5834-4472 (a.n Ajudan Yudi)
Menurut kronologi yang diceritakan Robin, upaya penipuan ini mulai terjadi pada Jumat, 18 April 2025.
Saat itu ia sempat dihubungi oleh salah satu nomor tersebut namun diabaikannya. Kemudian pada Rabu, 23 April 2025, ia kembali dihubungi seseorang yang mengaku sebagai ajudan Bupati. Pelaku mengatakan bahwa Bupati ingin berbicara langsung mengenai pertemuan Zoom dengan Kedubes RI di Singapura.
"Setelah itu saya juga dihubungi melalui akun WhatsApp yang menggunakan foto profil Bupati. Kami sempat berdiskusi mengenai materi yang akan disampaikan pada pertemuan Zoom tanggal 5 Mei mendatang. Tapi kemudian pembicaraan mulai mengarah ke hal pribadi, yakni permintaan pinjaman uang sebesar Rp100 juta, dengan alasan untuk keperluan keluarga. Katanya akan diganti pada hari Senin," jelas Robin.
Ia pun mengingatkan kepada seluruh pejabat di Kabupaten Aceh Selatan untuk waspada terhadap modus serupa.
"Jangan sampai ada yang tertipu. Apalagi kalau nanti ada yang mengatasnamakan saya untuk meminjam uang kepada para pejabat, baik Bupati, Wakil Bupati, maupun para kepala dinas," tegasnya.
Robin bersama tim dari Yayasan Tata Peduli Tani Nusantara menyatakan komitmennya untuk tetap menjembatani kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak luar dalam upaya membangun Aceh Selatan.(red)
