 |
| Warga Karaba Indah H.Dadang (kedua dari kanan) di lokasi jembatan yang terkena abrasi di Desa Wadas Kecamatan Telukjambe Timur Karawang, Sabtu 5 April 2025.(foto: zen) |
KARAWANG - Akses jalan menuju Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mentari Ilmu di Dusun Karaba Indah, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, mengalami kerusakan parah akibat abrasi.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat sore, 4 Maret 2025, setelah curah hujan yang tinggi dan derasnya aliran Kali Kalapa.
Abrasi yang terjadi di sepanjang jalan masuk sekolah ini dipicu derasnya arus Kali Kalapa yang menggerus tanah di sekitar jalan.
Ketinggian abrasi mencapai dua meter, sementara pohon yang tumbang juga merusak pagar jembatan yang menghubungkan sekolah dengan kawasan sekitar. Akibatnya, akses utama menuju SDIT Mentari Ilmu terancam putus.
Warga Dusun Karaba, H.Dadang yang menyaksikan kejadian tersebut, mengungkapkan keprihatinannya.
"Abrasi ini sangat mengkhawatirkan. Pohon tumbang merusak pagar jembatan dan menambah parahnya kerusakan jalan," kata Dadang Sabtu 5 April 2025.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya akan dampak yang lebih besar jika masalah ini tidak segera diatasi.
Menurut Dadang, warga sekitar sangat khawatir kondisi ini bisa berdampak pada beberapa bangunan dan menyebabkan kerugian yang lebih besar.
"Kami sudah mengusulkan pemasangan bronjong penahan longsor beberapa waktu lalu, namun belum ada tanggapan. Kami minta pemerintah segera mengambil langkah antisipasi," tegasnya.
Warga juga meminta pemerintah daerah untuk menanggapi serius permasalahan ini, mengingat dampaknya tidak hanya akan mempengaruhi SDIT Mentari Ilmu, tetapi juga aktivitas warga di sekitar wilayah tersebut.
Mereka juga menuntut penertiban kawasan industri yang diduga menjadi penyebab utama derasnya arus Sungai Cikalikalapa yang menggerus tanah di sepadan sungai.
Kepala Desa Wadas, H. Junaedi, turut menyuarakan keprihatinannya. Ia meminta agar pemerintah segera memperbaiki akses jalan yang menjadi satu-satunya jalur menuju Perumahan Karaba Indah.
"Ini sangat memprihatinkan. Kami sudah mengajukan permintaan untuk perbaikan sejak beberapa tahun lalu, tetapi selalu hanya mendapat janji. Kami berharap kali ini ada tindakan nyata dari pemerintah," ujarnya.
H. Junaedi juga meminta agar pemerintah memperhatikan kondisi di hulu dan hilir sungai secara menyeluruh, terutama untuk menertibkan kawasan industri yang diduga memperburuk kondisi arus sungai.
"Kami memohon kepada Presiden, Gubernur, dan Bupati Karawang untuk segera turun tangan dan menyelesaikan masalah ini. Jangan hanya janji, kami sudah sering melakukan perbaikan swadaya masyarakat. Sudah saatnya ada tindakan dari pemerintah," tegas H. Junaedi.(zen)
